Tampilkan postingan dengan label sejarah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sejarah. Tampilkan semua postingan

Jumat, 10 Desember 2021

Tutur Tinular: Dari Layar Lebar Hingga Novel

Tutur Tinular adalah bahasa Jawa bermakna 'petuah yang disebarluaskan', judul sebuah serial sandiwara radio lawas legendaris karya penulis S. Tidjab yang sangat populer pada tahun 1989 setelah Saur Sepuh. Serial Tutur Tinular seluruhnya ada 24 episode dan 720 seri. Sandiwara ini disiarkan oleh lebih dari 500 stasiun radio swasta di seluruh Indonesia. Bahkan hingga tahun 2012, Tutur Tinular masih disiarkan kembali beberapa stasiun radio dan beberapa situs radio online. 

Karena kepopulerannya, sandiwara ini kemudian diangkat ke film layar lebar dengan beberapa sequel, yaitu Pedang Naga Puspa tahun 1989, Naga Puspa Kresna tahun 1991, Pendekar Syair Berdarah tahun 1992, dan Mendung Berguling di Atas Majapahit tahun 1992.
 
Ilustrasi: Wikipedia

Jumat, 18 Desember 2020

K.H. Abdurrahman Ambo Dalle, Biografi dan Karya-Karyanya

Biografi 

K. H. Abdurrahman Ambo Dalle lahir pada hari selasa tahun 1900 di desa UjungE, Kecamatan Tana Sitolo, Kabupaten Wajo. Wafat pada tanggal 29 November 1996. Beliau merupakan putra tunggal dari pasangan Puang Ngati Daeng Patobo dan Puang Cendra Dewa (Khalid, 2005: 10). Dilahirkan sekitar lima tahun sebelum kolonial Belanda mengubah sejarah Sulawesi Selatan yang berkuasa atas seluruh kerajaan di wilayah ini. Beliau merupakan keturunan bangsawan tanah Bugis (Mursalim, 2015: 173).
K.H. Abdurrahman Ambo Dalle
Sumber: ddi.or.id

Pemberian nama Ambo Dalle tidak begitu saja tetapi ada sebuah kondisi yang melatarbelakanginya sehingga orangtuanya memberi nama demikian. Dalam bahasa Bugis kata ‘Ambo Dalle’ terdiri dari dua suku kata, yaitu ‘Ambo’ dan ‘Dalle’. ‘Ambo’ artinya ‘bapak’, dan ‘Dalle’ artinya ‘rezeki’, sehingga dari nama ini tersirat makna doa dan harapan yaitu agar kedua orang tua dan anaknya senantiasa murah rezeki dan kebaikan (Khalid, 2005: 11). Adapun nama Abdurrahman diberikan oleh seorang ulama bernama K. H. Muhammad Ishak, pada saat usia beliau tujuh tahun dan sudah dapat menghapal Al-Qur’an. 

Sejak masa kecilnya beliau senantiasa mendapat bimbingan kedua orangtuanya, khsususnya pendidikan akhlak dan membaca al-Qur’an. Apalagi tradisi masyarakat Bugis untuk mengajarkan anaknya sendiri baca al-Qur’an yang dimulai dengan cara makkalifu atau pengenalan huruf hijaiyah. Sampai kepada massara baca atau tajwid. Namun, disamping pula diajar oleh orang tuanya tetapi juga diajar oleh pihak keluarganya untuk membaca al-Qur’an. Salah satu guru ngaji gurutta adalah kakeknya sendiri yang bernama La Caco Imam UjungE (Mursalim, 2015: 174). Sebagai anak tunggal dari pasangan bangsawan Wajo, Gurutta tidak dibiarkan menjadi bocah yang manja. Sejak dini beliau telah ditempa dengan jiwa kemandirian dan kedisiplinan, khususnya dalam masalah agama. 

Jumat, 08 Mei 2020

Puteri Tiongkok: Episode 2, Kumpulan Foto

Gara-gara bermimpi tentang Puteri Tiongkok (baca juga: Puteri Tiongkok, Episode 1), saya mencoba menelusuri arsip foto para puteri dari negeri tirai bambu ini. 

Berikut beberapa fotonya:

Seorang wanita Manchu 
Sumber: pinterest

Bagi kamu yang pernah menonton drama serial The Story of Yanxi Palace pasti tidak asing dengan pemeran selir Gao Guifei (kanan). Kalau diperhatikan, rompi manik-manik mutiara yang dipakainya ternyata sangat mirip dengan yang pernah dipakai oleh Ibu Suri Cixi atau Tzu Shi (kanan), Kaisar Wanita terakhir di Kota Terlarang. Permaisuri Cixi ini paling banyak fotonya. Sosoknya menjadi tokoh utama dalam novel berjudul The Empress Orchid karya Anchee Min

Senin, 04 Mei 2020

K.H. Abdurrahman Ambo Dalle, Ulama 4 Zaman dari Tanah Bugis

Ada beragam pengertian tentang ulama. Saya sendiri memandang ulama sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam terhadap agama Islam, arif bijaksana, dan membumi (tawadhu).

Kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia V, ulama berarti orang yang ahli dalam hal atau dalam pengetahuan agama Islam. Sederhananya, istilah ulama bisa diartikan sebagai orang yang tau atau orang yang berilmu.

Mengutip Burhanuddin (2002: xxvii), tidak ada pembatasan ilmu spesifik dalam pengertian ulama. Tetapi seiring perkembangan dan terbentuknya ilmu-ilmu Islam khususnya syari’ah atau fikih, pengertian ulama menyempit menjadi orang yang memiliki pengetahuan dalam bidang fikih.
K.H. Abdurrahman Ambo Dalle
Ilustrasi: suaramasjid.com

Bagaimana pula pengertian ulama dalam konteks Indonesia?

Sabtu, 02 Mei 2020

R.A. Soetartinah, Istri Ki Hadjar Dewantara

"Kalau suatu ketika ada orang minta pendapatmu,  apakah Ki Hadjar itu seorang nasionalis, radikalis, sosialis, humanis, tradisionalis, ataupun demokrat. Maka katakanlah, aku hanya seorang Indonesia biasa saja yang bekerja untuk bangsa Indonesia dengan cara Indonesia"

2 Mei adalah hari kelahiran Bapak Ki Hadjar Dewantara yang juga ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional, karena jasa-jasanya dalam memajukan pendidikan Indonesia. Siapa sangka, dibalik nama besarnya ada sosok wanita yang berperan besar mendorong Ki Hajar Dewantara mengalihkan perjuangannya dari aktivis politik menjadi perintis pendidikan modern tanah air

Wanita itu bernama Raden Ajeng (R.A.) Soetartinah atau lebih dikenal sebagai Nyi Hadjar Dewantara, istri Ki Hadjar Dewantara. Dilahirkan di Yogyakarta, 14 September 1890. Beliau adalah puteri ke-6 pasangan K.P.H. Sosroningrat dan R.A.Y. Mutmainah. Dalam dirinya mengalir darah Pangeran Diponegoro, yang menjadi sebab ia dijodohkan dan dinikahkan dengan Ki Hadjar Dewantara, sepupunya sendiri, anak dari pamannya (kakak kandung K.P.H. Sosroningrat), keturunan (cicit) Nyi Ageng Serang. 

Tahun 1904 R.A. Soetartinah tamat dari Europease Lagere School (ELS) lalu lanjut ke Sekolah Guru dan menjadi guru selama 3 tahun. 4 November 1907 beliau dipertunangkan dengan Raden Mas (R.M.)  Suwardi Suryaningrat (Ki Hadjar Dewantara). Resmi menikah pada akhir Agustus 1913. 

Berikut adalah foto-foto R.A. Soetartinah setelah menikah yang dikumpulkan dari berbagai sumber.

Selasa, 01 Januari 2019

Sejarah Awal Mula Perayaan Maulid Nabi

Kelahiran Nabi Muhammad SAW yang disepakati para sejarawan jatuh pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun Gajah (570 M) adalah sebuah peristiwa bersejarah bagi umat Islam di seluruh dunia. Setiap tahun pada tanggal kalender hijriah tersebut, disesuaikan dengan kalender Masehi, diperingati sebagai hari perayaan Maulid Nabi. Namun demikian, sampai sekarang masih ada kontroversi mengenai perkara merayakan Maulid Nabi yang dinilai sebagai suatu bid'ah.

Nah, sebetulnya bagaimana asal usul Maulid Nabi? Kapan, dimana, dan bagaimana Maulid Nabi yang paling pertama dirayakan? Kemudian, apa tujuan merayakan Maulid Nabi ini? Apakah benar bid'ah?

Ilustrasi Telur Maulid
Dok. Pribadi

Rabu, 14 Maret 2012

Pesan Rahasia Da Vinci yang Terkubur 400 Tahun

Para arkeolog menemukan sebuah pesan rahasia  yang tersembunyi dalam sebuah lukisan Leonardo da Vinci. Pesan itu terungkap di balik dinding Vechio Palazzo, sebuah istana kuno di Florensia yang berdiri sejak 1300-an.

Pesan rahasia itu bertuliskan 'carilah dan kamu akan menemukan' (Cerca trova) pada sebuah lukisan mural di dinding karya Da Vinci. Menurut Dailymail.co.uk, Selasa, (13/3), para peneliti ternyata mengungkapkan pesan rahasia tersebut merujuk pada sebuah karya Da Vinci yang telah hilang sejak 400 tahun yang lalu.

Sebuah kamera mini endoskopi dimasukkan ke dalam bagian dinding di Vechio Palazzo, dan memperoleh sampel dari pigmen kimia yang juga digunakan dalam lukisan Mona Lisa. Lukisan Mona Lisa dianggap salah satu karya Da Vinci yang paling fenomenal, yang diasumsikan telah hancur oleh api pada abad ke-16.

Ilustrasi: thehistoryblog.com

Senin, 16 Januari 2012

Nehmes Bastet, Penyanyi Kuil yang Makamnya Ditemukan di Lembah Para Raja Mesir Kuno

Pada tanggal 25 Januari 2011, Mesir dikejutkan dengan penemuan sebuah makam di Lembah Para Raja yang terletak di tepi barat Sungai Nil dekat kota Luxor (Thebes). Makam tersebut ditemukan dan diteliti lebih lanjut di awal tahun 2012 oleh tim peneliti arkeologi yang dipimpin oleh Susanne Bickel dari Universitas Basel Swiss. 

Lembah Para Raja selama ini diketahui sebagai tempat peristirahatan terakhir para firaun dan aristokrat sejak masa Kerajaan Baru (1539–1069 SM) dimana kejayaan Mesir berada pada titik puncaknya. Di situs pemakaman Mesir kuno tersebut ada sekitar 60 makam diantaranya ialah makam Tutankhamun, Seti I, dan Ramses II.

Ilustrasi: Wikipedia

Minggu, 15 Januari 2012

Buah Cenna, Lem Alam Dulu

Sekitar Januari tahun 2011, saya berkunjung ke Benteng Somba Opu di Jl. Daeng Tata,  Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Benteng ini adalah saksi bisu kejayaan Kerajaan Gowa di abad ke-16 oleh Raja Gowa ke-9 bernama Karaeng Tumaparrisi Kallongna (Raja yang sakit leher). Dengan nilai sejarah yang dimilikinya, Benteng Somba Opu menjadi salah satu Cagar Budaya yang dilindungi.

Ilustrasi Benteng Somba Opu: Wikipedia

Postingan Populer