Ada beragam pengertian tentang ulama. Saya sendiri memandang ulama sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam terhadap agama Islam, arif bijaksana, dan membumi (tawadhu).
Kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia V, ulama berarti orang yang ahli dalam hal atau dalam pengetahuan agama Islam. Sederhananya, istilah ulama bisa diartikan sebagai orang yang tau atau orang yang berilmu.
Mengutip Burhanuddin (2002: xxvii), tidak ada pembatasan ilmu spesifik dalam pengertian ulama. Tetapi seiring perkembangan dan terbentuknya ilmu-ilmu Islam khususnya syari’ah atau fikih, pengertian ulama menyempit menjadi orang yang memiliki pengetahuan dalam bidang fikih.
Kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia V, ulama berarti orang yang ahli dalam hal atau dalam pengetahuan agama Islam. Sederhananya, istilah ulama bisa diartikan sebagai orang yang tau atau orang yang berilmu.
Mengutip Burhanuddin (2002: xxvii), tidak ada pembatasan ilmu spesifik dalam pengertian ulama. Tetapi seiring perkembangan dan terbentuknya ilmu-ilmu Islam khususnya syari’ah atau fikih, pengertian ulama menyempit menjadi orang yang memiliki pengetahuan dalam bidang fikih.
K.H. Abdurrahman Ambo Dalle Ilustrasi: suaramasjid.com |
Bagaimana pula pengertian ulama dalam konteks Indonesia?
Dalam konteks ini, pengertian ulama pada umumnya masih sempit atau dengan kata lain, ulama secara umum diidentikkan dengan orang-orang yang ahli dalam bidang agama, khususnya fikih. Tetapi, di Indonesia, keahlian dalam bidang fikih saja belum cukup bagi seseorang untuk diakui sebagai ulama (Azra, 2002). Walaupun tidak sedikit nama ulama besar tersebar di seluruh penjuru nusantara. Salah satunya yaitu K.H. Abdurrahman Ambo Dalle yang berasal dari tanah Bugis di Sulawesi Selatan.
Dalam konteks ini, pengertian ulama pada umumnya masih sempit atau dengan kata lain, ulama secara umum diidentikkan dengan orang-orang yang ahli dalam bidang agama, khususnya fikih. Tetapi, di Indonesia, keahlian dalam bidang fikih saja belum cukup bagi seseorang untuk diakui sebagai ulama (Azra, 2002). Walaupun tidak sedikit nama ulama besar tersebar di seluruh penjuru nusantara. Salah satunya yaitu K.H. Abdurrahman Ambo Dalle yang berasal dari tanah Bugis di Sulawesi Selatan.
Di tanah kelahirannya, K.H. Abdurrahman Ambo Dalle dipandang sebagai sosok ulama kharismatik. Oleh para muridnya dan masyarakat Bugis umumnya, beliau lebih akrab disapa dengan Gurutta atau Anregurutta Ambo Dalle. Anregurutta adalah sebuah gelar bagi seorang ulama Sulawesi Selatan, yang semakna dengan gelar Kiyai di Jawa, Buya di Minang, Tuan Guru di Banjarmasin dan Nusa Tenggara Barat. Untuk ulama tua (senior) dipakai istilah Anre Gurutta (AG), sementara ulama muda (yunior) dipakai istilah Gurutta (G). Gelar Anregurutta bila ditambah lagi dengan Haji (AGH) seperti disematkan pada AGH. Ambo Dalle menandakan dirinya sebagai sosok ulama yang kharismatik, dipercaya masyarakat, fatwahnya ditakuti, seorang sufi dan umumnya berusia 60 tahun ke atas (Mursalim, 2015: 173).
AGH Ambo Dalle adalah juga seorang tokoh pendidik di lembaga pendidikan Pesantren Dard Dakwah wal Irsyad (DDI). Beliau adalah simbol anak zaman yang telah hidup melewati empat zaman, mulai dari zaman feodal, zaman Belanda, zaman Jepang hingga zaman kemerdekaan. Sebagai seorang pendidik, beliau berhasil mencerdaskan murid-muridnya melalui jalur pendidikan dan masyarakat umum melalui dakwah dengan kecerdasan intelektual dan kecerdasan sosial yang dimilikinya. Selain itu, karya-karya beliau juga sangat berperan dalam membentuk pandangan tentang masalah-masalah keagamaan tertentu yang tersebar di tengah-tengah masyarakat Bugis. Karya-karyanya meliputi hampir semua bidang ilmu agama Islam, seperti fikih, aqidah, dan tasawuf (Mursalim, 2015: 172).
Bersambung ...
*Referensi:
Azra, A., dan Umam, S. (2002). Biografi Sosial Intelektual Ulama Perempuan: Pemberdayaan Historiografi. Dalam Ulama Perempuan Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Burhanuddin, J. (2002). Ulama Perempuan Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Mursalim. (2015). Pemikiran Tasawuf Anregurutta H. Abdurrahman Ambo Dalle (Telaah Atas Kitab “Al-Qawl Al-Shadiq Li Ma’rifat Al-Khaliq). Jurnal Fenomena, Vol. 7, No. 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar