Pada tanggal 25 Januari 2011, Mesir dikejutkan dengan penemuan sebuah makam di Lembah Para Raja yang terletak di tepi barat Sungai Nil dekat kota Luxor (Thebes). Makam tersebut ditemukan dan diteliti lebih lanjut di awal tahun 2012 oleh tim peneliti arkeologi yang dipimpin oleh Susanne Bickel dari Universitas Basel Swiss.
Lembah Para Raja selama ini diketahui sebagai tempat peristirahatan terakhir para firaun dan aristokrat sejak masa Kerajaan Baru (1539–1069 SM) dimana kejayaan Mesir berada pada titik puncaknya. Di situs pemakaman Mesir kuno tersebut ada sekitar 60 makam diantaranya ialah makam Tutankhamun, Seti I, dan Ramses II.
Ilustrasi: Wikipedia |
Di makam yang baru ditemukan terdapat sebuah peti sarkofagus berisi mumi seorang wanita yang diidentifikasi merupakan pendeta dengan jabatan penyanyi di Kuil Karnak bernama Nehmes Bastet. Ia juga adalah puteri Nakhtef-Mut, seorang pendeta pemuja Dewa Amun yang memegang jabatan sebagai Pembuka Pintu Surga di Kuil Karnak.
Berdasarkan prasasti di dekatnya, tim peneliti yakin Nehmes hidup sekitar tahun 945 – 712 SM (Dinasti ke-22). Penemuan makam ini mematahkan pandangan lama tentang Lembah Para Raja, karena untuk pertama kalinya ditemukan makam yang tidak terkait sama sekali dengan keluarga kerajaan. Ini menunjukkan Lembah Para Raja juga
digunakan untuk pemakaman orang biasa dan keturunan pendeta.
Ada spekulasi bahwa Nehmes merupakan orang penting sehingga kerajaan mengizinkan jenazahnya dimumikan dan ditempatkan di makam keluarga kerajaan. Pendapat yang paling bisa diterima yaitu profesi Penyanyi Kuil sangat terhormat dan dimiliki oleh perempuan kelas atas yang diwariskan secara generasi. Wanita yang memiliki pekerjaan tersebut sangat dihormati di masyarakat, sehingga memungkinkan jika dimakamkan di Lembah Para Raja.
Saat ditemukan, peti sarkofagus Nehmes masih dalam kondisi yang sangat baik. Peti tersebut terbuat dari kayu sycamore bercat hitam dan dihiasi tulisan hieroglif warna kuning. Di dalam sarkofagus selain terdapat mumi Nehmes, juga ditemukan sebuah topeng karton terbuat dari lapisan linen dan plester yang menutupi wajahnya. Analisis patologi yang dilakukan menunjukkan Nehmes Bastet meninggal secara wajar.
Diolah dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar