Sabtu, 02 Mei 2020

R.A. Soetartinah, Istri Ki Hadjar Dewantara

"Kalau suatu ketika ada orang minta pendapatmu,  apakah Ki Hadjar itu seorang nasionalis, radikalis, sosialis, humanis, tradisionalis, ataupun demokrat. Maka katakanlah, aku hanya seorang Indonesia biasa saja yang bekerja untuk bangsa Indonesia dengan cara Indonesia"

2 Mei adalah hari kelahiran Bapak Ki Hadjar Dewantara yang juga ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional, karena jasa-jasanya dalam memajukan pendidikan Indonesia. Siapa sangka, dibalik nama besarnya ada sosok wanita yang berperan besar mendorong Ki Hajar Dewantara mengalihkan perjuangannya dari aktivis politik menjadi perintis pendidikan modern tanah air

Wanita itu bernama Raden Ajeng (R.A.) Soetartinah atau lebih dikenal sebagai Nyi Hadjar Dewantara, istri Ki Hadjar Dewantara. Dilahirkan di Yogyakarta, 14 September 1890. Beliau adalah puteri ke-6 pasangan K.P.H. Sosroningrat dan R.A.Y. Mutmainah. Dalam dirinya mengalir darah Pangeran Diponegoro, yang menjadi sebab ia dijodohkan dan dinikahkan dengan Ki Hadjar Dewantara, sepupunya sendiri, anak dari pamannya (kakak kandung K.P.H. Sosroningrat), keturunan (cicit) Nyi Ageng Serang. 

Tahun 1904 R.A. Soetartinah tamat dari Europease Lagere School (ELS) lalu lanjut ke Sekolah Guru dan menjadi guru selama 3 tahun. 4 November 1907 beliau dipertunangkan dengan Raden Mas (R.M.)  Suwardi Suryaningrat (Ki Hadjar Dewantara). Resmi menikah pada akhir Agustus 1913. 

Berikut adalah foto-foto R.A. Soetartinah setelah menikah yang dikumpulkan dari berbagai sumber.

Foto pasangan muda Ki Hadjar Dewantara dan R.A. Soetartinah
Sumber: wartafeminis

Foto R.A. Soetartinah di masa tua mendampingi Ki Hadjar Dewantara membaca. 
Sumber: Jabar Tribunnews

Foto R.A. Soetartinah dan Ki Hadjar Dewantara tahun 1957

Sumber: Perpusnas

Tahun 1922 R.A. Soetartinah memprakarsai berdirinya organisasi Wanita Taman Siswa dan bertindak sebagai ketua dan anggota badan penasehat pemimpin umum. Selain itu, beliau juga membina Taman Kanak-Kanak (Indria) dan Taman Muda Sekolah Dasar di Taman Siswa. 

Tahun 1928 secara resmi menggunakan nama Nyi Hadjar Dewantara. Pada tahun ini juga, R.A. Soetartinah menginisiasi Kongres Perempoean Indonesia I yang diselenggarakan tanggal 22 s.d 25 Desember 1928 di Gedung Dalem Jayadipuran  (sekarang: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Budaya, Jl. Brigjen Katamso) Yogyakarta.

R.A. Soetartinah atau Nyi Hadjar Dewantara saat berfoto bersama tokoh-tokoh wanita Komite Kongres Perempoean Indonesia I.

Sumber: www.ferisusanto.com

Foto Nyi Hadjar Dewantara dan para panitia inti Kongres Perempoean Indonesia I tanggal 15 Desember 1928.
Sumber: wartafeminis

Nyi Hadjar Dewantara dalam Pembukaan Kongres Perempoean Indonesia I tanggal 22 Desember 1928.
Sumber: Museum Jogja

16 April 1971 Nyi Hadjar Dewantara menutup mata untuk selama-selamanya. Beliau meninggal di Rumah Sakit Panti Rapih. Tempat peristirahatan terakhirnya berada di Taman Wijaya Brata, Umbulharjo, Yogyakarta bersama sang suami yang telah lebih dulu berpulang. Taman Wijaya Brata ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya (BCB) dengan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. Pm./Pw.007/MKP/2007 tanggal 26 Maret 2007 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer