"Kalau suatu ketika ada orang minta pendapatmu, apakah Ki Hadjar itu seorang nasionalis, radikalis, sosialis, humanis, tradisionalis, ataupun demokrat. Maka katakanlah, aku hanya seorang Indonesia biasa saja yang bekerja untuk bangsa Indonesia dengan cara Indonesia"
2 Mei adalah hari kelahiran Bapak Ki Hadjar Dewantara yang juga ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional, karena jasa-jasanya dalam memajukan pendidikan Indonesia. Siapa sangka, dibalik nama besarnya ada sosok wanita yang berperan besar mendorong Ki Hajar Dewantara mengalihkan perjuangannya dari aktivis politik menjadi perintis pendidikan modern tanah air.
Wanita itu bernama Raden Ajeng (R.A.) Soetartinah atau lebih dikenal sebagai Nyi Hadjar Dewantara, istri Ki Hadjar Dewantara. Dilahirkan di Yogyakarta, 14 September 1890. Beliau adalah puteri ke-6 pasangan K.P.H. Sosroningrat dan R.A.Y. Mutmainah. Dalam dirinya mengalir darah Pangeran Diponegoro, yang menjadi sebab ia dijodohkan dan dinikahkan dengan Ki Hadjar Dewantara, sepupunya sendiri, anak dari pamannya (kakak kandung K.P.H. Sosroningrat), keturunan (cicit) Nyi Ageng Serang.
Tahun 1904 R.A. Soetartinah tamat dari Europease Lagere School (ELS) lalu lanjut ke Sekolah Guru dan menjadi guru selama 3 tahun. 4 November 1907 beliau dipertunangkan dengan Raden Mas (R.M.) Suwardi Suryaningrat (Ki Hadjar Dewantara). Resmi menikah pada akhir Agustus 1913.
Berikut adalah foto-foto R.A. Soetartinah setelah menikah yang dikumpulkan dari berbagai sumber.