Minggu, 23 Desember 2012

Valeria Levitin dan Bahaya Anoreksia

Anoreksia merupakan sebuah gangguan psikologis dimana penderitanya terobsesi memiliki tubuh kurus, sangat takut akan kenaikan berat badan. Orang dengan gangguan Anoreksia cenderung akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal sesuai dengan persepsinya, misalnya melakukan diet ekstrim, berolahraga yang berlebihan, meminum obat pencuci perut, atau selalu memuntahkan makanan yang telah dimakan dengan sengaja. 

Ilustrasi: Valeria Levitin

Tubuh penderita Anoreksia akan sangat kurus dan lemas. Mereka memiliki obsesi berlebih terhadap pemantauan waktu makan, porsi makan, dan kontrol berat badan. Karena itu, mereka cenderung menghindari makanan tinggi kalori dan jadi sangat sering mengukur berat badannya. Mereka juga sering menarik diri dari kegiatan sosial, terutama pesta dan pertemuan yang melibatkan makanan. Jika kondisinya sudah parah, wanita penderita Anoreksia bisa berhenti menstruasi.

Faktanya, sebanyak 85 - 95 % penderita Anoreksia adalah kaum wanita dan lebih sering terjadi pada remaja. 

Valeria Levitin (lahir, Rusia tahun 1973) adalah satu di antara penderita Anoreksia yang akhirnya menutup mata tanggal 1 Desember 2013 diusia 39 tahun dengan berat badan 25 kg. RIP 😭❤.

Dilansir dari viva.co.id, Valeria diketahui mulai mengidap Anoreksia sejak usia 24 tahun dengan berat badan 38 kg.  Walaupun telah kurus, ia masih tetap ingin membuat dirinya lebih ramping.

Obsesi Valeria memiliki tubuh kurus dimulai ketika ia berusia 16 tahun, karena sering mendapatkan body shaming dari teman sekolahnya dan dorongan ibunya untuk menurunkan berat badan. Diet yang pada awalnya berjalan normal lama kelamaan berubah menjadi sebuah obsesi yang mengerikan. Hingga akhirnya ia mengetahui dirinya mengidap Anoreksia. 

Sejak ia menyadari keadaannya yang tidak baik-baik saja, ia telah berjuang sangat keras untuk melawan keadaan dirinya walaupun ia merasa tidak ada harapan lagi untuk menjadi lebih baik. Dengan dibantu ibu dan keluarganya, Valeria aktif berkonsultasi dengan dokter spesialis dan berusaha menambah berat badan sesuai arahan dokter, walaupun hasilnya nihil. Karena Anoreksia yang dideritanya, Valeria harus selalu berhati-hati saat bergerak agar tidak terjatuh dan mengalami hal fatal. Di tubuhnya sering timbul memar sehingga ia harus mengkonsumsi suplemen untuk mengobatinya.

Di tahun-tahun terakhir hidupnya, Valeria menyadari kesalahannya menghiraukan ejekan teman-temannya atas kondisi fisiknya. Anoreksia telah menghancurkan mimpi-mimpi masa depannya dan kehidupannya. 

Meski begitu, Valeria terus berupaya mengkampanyekan gaya hidup sehat dan pentingnya mencintai tubuh sebagaimana telah diciptakan Tuhan. Ia ingin para wanita (terutama remaja) memahami dampak buruk diet ekstrim dan bahaya Anoreksia. 

Agar terhindar dari Anoreksia, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:

1* Bersyukur
Syukuri dan terimalah bentuk tubuh apa adanya, selama kamu merasa sehat-sehat saja. 

2* Cuek
Intimidasi dari orang-orang di lingkungan sekitar bisa menjadi pemicu utama yang mendorong  seseorang untuk mengubah bentuk tubuh. Orang-orang seringkali tidak memikirkan dampak buruk yang mungkin ditimbulkan oleh hinaannya terhadap tubuh seseorang. Salah satu cara menghadapinya adalah dengan bersikap cuek, abaikan. Selama kamu tidak memikirkannya, itu tidak akan mempengaruhimu. 

3* Lakukan dengan cara yang benar
Jika memang harus menurunkan berat badan karena tuntutan karir, ingin menjaga kesehatan, dan lain sebagainya, lakukanlah dengan cara yang benar. Sedapat mungkin berkonsultasilah dengan dokter atau orang yang ahli sebelum melakukan diet. Tanyakan bagaimana cara diet yang sesuai untukmu berdasarkan riwayat kesehatanmu atau golongan darahmuIngin langsing boleh. Diet pun tidak masalah. Asal saja dilakukan dengan sewajarnya dan tetap memperhatikan kesehatan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer