Berhubungan suami istri bagi pasangan menikah dalam ajaran agama Islam merupakan sebuah ibadah yang bernilai pahala jika dilakukan dengan keikhlasan hati dan jiwa raga.
Menurut hadis nabi, ada beberapa waktu yang dianjurkan untuk berhubungan intim, seperti berikut ini.
Ilustrasi: inet |
Dalam wasiatnya terhadap Imam Ali, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Wahai
Ali, hendaknya engkau melakukan hubungan dengan istrimu pada malam
senin. Karena apabila anak terlahir darinya maka ia akan menjadi penghapal Al-Qur’an dan rela terhadap ketentuan Allah SWT”
[Adab
Zafaf, hal. 84]
Malam Selasa
Dalam wasiatnya terhadap Imam Ali, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Wahai
Ali, jika engkau melakukan hubungan dengan istrimu pada malam selasa,
maka anak yang terlahir darinya akan dikaruniai kesyahidan, tidak
akan menyimpang dari kebenaran, manusia suci dan bersih, wangi, pengasih, penyayang, serta lisannya akan tersucikan dari ghibah, bohong, dan
menuduh”
[Adab Zafaf, hal. 84]
Dalam wasiatnya terhadap Imam Ali, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Wahai
Ali, jika engkau melakukan hubungan dengan istrimu pada malam kamis maka
anak yang terlahir darinya akan menjadi penguasa yang adil atau seorang ulama”
[Adab
Zafaf, hal. 84]
Kamis menjelang Dhuhur
Dalam wasiatnya terhadap Imam Ali, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Wahai
Ali, jika engkau melakukan hubungan dengan istrimu pada malam kamis maka
anak yang terlahir darinya tidak akan didekati syeitan, cerdas, selamat dunia dan agama”
[Adab
Zafaf, hal. 85]
Malam Jumat
Dalam wasiatnya terhadap Imam Ali, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Wahai
Ali, jika engkau melakukan hubungan dengan istrimu pada malam Jum’at
maka anak yang terlahir darinya akan menjadi seorang orator ulung”
[Makarimal-Akhlak, hal. 211]
Jum’at sore setelah Ashar sebelum maghrib
Dalam wasiatnya terhadap Imam Ali, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Wahai
Ali, jika engkau melakukan hubungan dengan istrimu pada Jum’at
sore, maka anak yang terlahir darinya akan menjadi seorang figur terkenal atau ilmuwan (ulama)”
Itulah beberapa waktu yang dianjurkan untuk berhubungan suami istri menurut syariat Islam. Tetapi perlu dipahami bahwa pada dasarnya semua hari adalah sama baiknya. Hanya saja ada hari-hari seperti yang tersebut di atas yang menurut wasiat Rasulullah lebih utama dan dianjurkan karena terdapat kekhususan.
Segala sesuatunya kembali kepada Allah sebagai pengatur segalaNya. Wallahu a'lam bishawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar