Rabu, 08 Juni 2011

Sudahkah Kamu Cantik ?


EVERYTHING HAS BEAUTY, BUT NOT EVERYONE SEES IT.
“Semuanya mempunyai kecantikan, tetapi tidak semua orang dapat melihatnya.”
Confucius (BC 551-BC 479) 

http://fashionanyway.com
Apa kamu sudah cantik? Yakin?
Katakan saja iya, 100 % yakin. Karena kamu memang cantik. Terserah orang mau bilang apa. Kamu sangat cantik. Kalau tidak percaya, silahkan tengok diri kamu di depan cermin.  Kalau saya salah, berarti cermin kamu yang bermasalah. Huehehehh.

Sebetulnya cantik itu apa ya musafers?
h
cantik identik dengan perempuan. Cantik itu menarik. Cantik itu indah. That’s true. Tapi, apakah perempuan yang menarik dan indah itu harus memiliki wajah yang kinclong ‘alias’ bebas jerawat, berhidung mancung, mata seindah punyaLuna Maya , bibir setebalAngelina Jolie , rambut sepanjang dan selurusTiti Kamal , berlesung pipit sepertiPreity Zinta , kulit putih seputihDonita , atau berdagu terbelah sepertiLaudya Chintya Bella ?

Pernahkah kamu dengar ungkapan: “Cantik itu relatif?”. Atau, “Sudahkah kamu cantik sesuai tuntutan iklan, sayangku?”. Atau lagi, “Big is beautiful?” Hayo jujur!.

Mengapa “cantik itu relatif”?
Karena memang begitu.
Intip persepsi Negara lain tentang cantik, yuk!.

Ternyata:
Di Ethiopia, perempuan dianggap cantik kalau punya bekas luka cacar di perutnya. Menurut laki-laki di sana itu seksi.
Di Iran, cantik itu identik dengan hidung mancung, tinggi dan kecil.
Di Brazil, kamu dinilai cantik kalau langsing, singset.
Di Mauritania, memiliki tubuh yang berisi, ndut, ondeng, itulah cantik.
Di Burma dan Thailand, perempuan cantik itu yang berleher panjang.

Itu budaya mereka. Demi menjadi cantik, orang-orang di sana bahkan rela melakukan berbagai cara. Mulai dari membuat bekas luka cacar sendirilah, operasi plastiklah, dietlah, makan banyak-banyaklah, sampai sengaja memasang gelang khusus di leher.

Di Indonesia, pulau kelapa kita nan amat subur ini bagaimana?
Indonesia punya banyak pulau. Indonesia punya banyak perempuan cantik yang tersebar dari sabang sampai merauke. Mereka mewakili karakter pulaunya sendiri.

Perempuan Bali terkenal karena keeksotisan kulitnya. Bahkan bule pun ngiri. Saking ngirinya, mereka rela berlama-lama berjemur di bawah panas matahari cuma pakai bikini, di pantai pula. :D
Kecantikan perempuan Jawa bisa kamu lihat pada tokoh-tokoh pewayangan, sinden, atau perempuan keraton. Mereka punya kulit yang kuning langsat dan bersih, pinggang kecil, pantat montok, bahenol, singset, dan lemah gemulai, baik ketika bergerak, maupun berbicara.

Di Sulawesi sendiri ada sebuah lagu daerah Bugis/Makassar berbunyi begini:
Malabbiri memang tongi, tu lolonna Sulawesi. ….. Mabbaji ampe, mabbaji ampe. Alusuk ri panggaukang.
(Dara Sulawesi memang menawan. Berhati baik. Halus dalam perbuatan)

Atau yang ini:
Wiluwwa getta tellu, padai bomba’ silellung.
(Merujuk ke rambut yang ikal, seperti ombak berkejaran)

Dari situ bisa disimpul makna, kalau perempuan Sulawesi cantik karena kebaikan hatinya, kelembutannya, dan bisa juga rambutnya yang ikal.

Mengapa pula kamu harus “cantik sesuai tuntutan iklan?” Seperti apa itu?
Seantero jagat iklan, tidak tahu mulainya kapan, mulai menampilkan berbagai macam tetek bengek soal cantik.

“Wajahmu mengalihkan duniaku”. Itu lagunyaAfgan yang dipakai sebagai jingle sebuah iklan produk kecantikan. “Kulit putih bersih itu, ya kita”. Salah satu gombalnya tuh. Terus ada  parodinya: kamu dijauhi semua cowok waktu ada jerawat sebiji di dahi kamu, atau ketek kamu basah, atau kamu tidak harum. Gara-gara itu kamu jadi tidak PD. Cowok-cowok baru dekat-dekat kamu waktu muka kamu mulus, tidak ada jerawatnya, ketek kamu kering, badan kamu harum.
Apa sih? Tidak ada dunia yang lebih menakutkan dari itu ya?

Belum lagi kamu dihantui wajah-wajah artis, finalis miss-missan, model, dan sebangsanya. Mana tahan?
Hari ini figur pertelevisian yang kamu idolakan berambut lurus, besoknya di kriwil-kriwil, kamu ikut. Kemarin ia pakai baju model ini, hari ini lain lagi, kamu ikut. Tidak capek kamu ya?

Jujur saja, kamu tidak PD kan? Kamu mirip bunglon tauk? Nemu pohon, kamu hijau. Jatuh di tanah, kamu cokelat. Kamu itu siapa sih?
Saatnya kamu jadi diri sendiri.

Jadi diri sendiri itu tidak harus merah di antara jutaan orang lain yang biru. Tidak ada salahnya mengikuti perkembangan mode. Penting juga memerhatikan kebersihan tubuh. Tapi, kamu harus menjadikan mode dan produk-produk itu sebagai “bukan tuanmu”. Maksudnya? Kamu harus mengerti kebutuhan dan karakter diri kamu! Lagipula, kamu memangnya benar-benar butuh? Jangan-jangan kamu terpengaruh keadaan saja.

Kamu jangan jadi Lady Gaga dong kalau kamu ABCD. Kamu tidak usah ikut-ikutan pakai bedak itu dong kalau tidak cocok di kulit kamu. Nanti malah rusak loh kulitmu yang sudah indah itu.

Percaya deh, Sang Maha sudah pas sekali menata dirimu. Kamu belum tahu saja, rambut kamu begitu ada gunanya. Mata kamu begitu ada gunanya juga. Tidak usah diubah-ubah. Jadinya tidak proporsional nanti. Cukup kamu pelihara saja.  Kasihan sama tubuhmu sendiri.   

Arti kata cantik memang relatif sulit ditafsir, musafers. Banyak versinya. Kalau kamu tanya teman-teman kita yang ganteng-ganteng, jawaban mereka pasti berbeda. Giliran kamu dengar dari media periklanan, macam-macam pula. Bagaimana kalau kita sepakat? Mulai sekarang, kita mendefinisikan cantik seperti apa yang kita mau. Just be our self, sista!


Dan, tulisan ini saya buat karena serangan gosip hangat di berbagai media seputar implantasi payudara dan operasi plastik beberapa selebriti Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer